Postingan

Hak Perempuan yang Selalu Diperdebatkan

Gambar
  Yang Perlu untuk Diomongin PRADNYA NADIA   Salah satu hal yang nggak aku suka ketika berkumpul dengan keluarga besar, or something like that , yang dimana kegiatan itu melibatkan banyak orang : "Dek Nadia, kamu kok jerawatan sekarang?" "Jerawatnya banyak banget, kamu punya pacar ya?" Masih banyak contoh lain yang kalau disebutkan panjang kali lebar kali tinggi nggak akan ada habisnya. Setiap kali bertemu, selalu jerawat yang dipermasalahkan. Selalu fisik yang jadi bahan pembicaraan. Memangnya nggak ada topik lain selain fisik? Biasanya, kalau bukan wajah, yang dibahas berat badan, atau bahas tinggi. Nanyain kabar kek, nanyain sekolah, nanya lainnya. Terus, korelasinya apa coba punya jerawat dengan punya pacar? It doesn't make sense at all . Kulit orang kan berbeda-beda. Jerawat bisa karena hormon. Nggak ada hubungannya sama sedang naksir cowok, nggak bisa dikaitin dengan punya pacar. Sebagai yang mendengar pertanyaan itu, rasanya pengin bentak, tap

Catcalling

Gambar
  Hai Cewek! Liat Sini, Dong! PRADNYA NADIA Makin kesini, aku merasakan makin banyak objektifikasi terhadap perempuan. Dari yang sekedar dikomen cowok di sosial media "cantik deh", "kamu manis banget sih", "lagi ngeliatin jodoh", "cantiknya kayak bidadari", "mau nggak jadi pacarku?", "nikah yuk", "taarufan yuk", bahkan lagi jalanpun dikomentarin. Ini biasa disebut catcalling atau street harassment. Catcalling ini bentuknya macam-macam. Mulai dari whistle , ngomentarin penampilan perempuan, perilaku sok-sok-an baik, ngucapin salam dengan dalih 'ramah' padahal nggak kenal, atau leering yang berarti melihat dengan cara tidak menyenangkan, nakal, merendahkan, dan mesum. Kalau hanya sekilas melihat, mungkin nggak masuk ke pelecehan. Tapi kalo ngelihatnya sampe memalingkan kepala, kadang badan ikutan, lalu menatap selama beberapa detik dengan tatapan yang membuat orang nggak nyaman, itu bisa jadi peleceh